Senin, 23 November 2009

Smart Card


SEJARAH SMART CARD

Pembuat pertama kali teknologi awal smart card adalah orang Jepang bernama Kunitaka Arimura pada tahun 1970. Dia mematenkan ciptaannya yang hanya terbatas penggunaannya hanya di Jepang saja. Dan pembuatannya harus dengan lisensi Arimura.

Pada tahun 1974-1976, Rolang Moreno di Perancis membuat hak paten beberapa aspek fungsional smart card dan menjual lisensinya ke perusahaan bernama Bull dan perusahaan lain. Lalu Bull mengembangkan aspek microprocessor di smart card dan memegang lisensi teknologi yang berhubungan dengan microprocessor smart card.

Sementara itu, Innovatron, perusahaan milik Moreno, berusaha menempuh jalur hukum dan kebijakan agresif untuk melisensikan smart card di dunia sehingga membatasi jumlah perusahaan yang mengembangkan teknologi ini. Tetapi hak paten paling penting tentang smart card telah kadaluarsa di tahun 1996.

Sesuai dengan opini Moreno, aspek paling penting smart card adalah fungsi kontrol akses ke informasi yang terkandung dalam smart card dengan teknik password atau fungsi internal lainnya untuk menjaga keamanan informasi. Fungsi ini akan membuat chip logic makin sulit tapi akan menyederhanakan kerja sistem lain yang berhubungan terkait dengan enkripsi dan manajemen kunci.

A. ARTI DAN FUNGSI

Smart card sering disebut sebagai chip card atau integrated circuit (IC) card. Definisi chip card sendiri yaitu kategori umum yang mencakup smart card dan memory card. Smart card adalah plastic card yang mengandung memory chip dan microprocessor. Kartu ini bisa menambah, menghapus, mengubah informasi yang terkandung. Keunggulannya adalah smart card tidak perlu mengakses database di server karena sudah ada sebagian terkandung di kartu. Sedangkan memory card dipasangi memory silicon tanpa microprocessor.

Fungsi dasar suatu smart card adalah untuk mengidentifikasi card holder ke sistem komputer. Cardholder disini adalah pemilik asli kartu tersebut. Identifikasi ini menyangkut otentifikasi organisasi yang membuat kartu tersebut dan cardholder dan hak aksesnya. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam metode identifikasi kartu adalah: apakah kartu dapat:

- Mengkonfirmasi identitas cardholder sebelum mengakses data

- Memberikan data untuk konfirmasi ke alat eksternal, sistem atau perorangan.

- Menyediakan data ke sistem tanpa pengecekan orang yang menggunakan.

B. TIPE DAN KARAKTERISTIK

Smart card dapat dikelompokan berdasarkan:

- Function, yang merupakan perbedaan paling mendasar antara memory card dan microprocessor card

- Access mechanism, yaitu contact dan contactless

- Physical characteristic, dilihat dari ukuran dan bentuk

Berikut ini adalah macam-macam jenis smart card yang ada:

1. Memory Card

Smart card yang paling sederhana. Kartu ini hanya mengandung memory circuit yang dapat diakses melalui kontak dengan synchronous protocol. Dalam memory itu terdapat protected area yang hanya bisa diakses jika menerima kode keamanan tertentu. Ada juga pembatasan jika ada aplikasi luar yang ingin mengakses memory . Ada juga beberapa jenis memory card yang menyediakan layanan otentifikasi. Ukuran data yang bisa disimpan di dalamnya tidak terlalu besar, sekitar 100 bits – 10 kb. Kartu ini banyak digunakan untuk aplikasi accounting seperti kartu telepon, transportation card dan vending card .

2. Microprocessor Card

Smart card ini mempunyai memory circuit dan microprocessor dalam satu chip. Semua akses ke kartu akan melalui microprocessor. Datanya sendiri baru bisa diakses jika telah melewati semacam security logic. Terdapat sebuah interface untuk I/O yang bisa mempunyai bentuk yang berbeda antar kartu. Dari segi keamanan, microprocessor bisa dibilang sulit untuk dipalsukan. Perkembangannya sekarang ini adalah microprocessor diganti dengan State change. Hal ini dilakukan karena microprocessor sudah tidak terbatas dalam hal kecepatan dan kapasitas memori. State change berisi Programmable Gate Array (PGA) yang berukuran lebih kecil dan dapat mengemulasikan fungsi microprocessor dengan kecepatan yang lebih baik. Sekarang ini, kartu ini juga diberi kemampuan untuk melakukan kriptografi seperti memory-adddress srambling, auto-detection hacking, power-circuit manipulation, dan electron microscopy.

3. Contact Card

Kartu ini merupakan versi awal dari smart card yang beredar di Eropa. Kartu ini adalah smart card yang mempunyai contact chip. Kartu ini harus dimasukkan ke reader untuk melakukan transaksi atau menyampaikan informasi dari kartu ke reader. Kekurangannya adalah:

- Titik contact-nya dapat rusak karena sering digunakan, reader yang jelek, atau tergesek di kantong,

- Ujung microcircuit dapat rusak jika kartu bengkok atau ditekan terlalu keras,

- Mudah diserang melalui titik contact kartu,

- Kerusakan yang terjadi di alat contact reader yang merupakan alat mekanis karena pemakaian yang tidak baik atau karena serangan fisik.

4. Contactless Card

Kartu ini adalah jenis smart card yang menggunakan frekuensi radio (RF) untuk bertukar informasi. Jadi kartu ini tidak perlu kontak fisik ke reader/terminal untuk bertukar informasi. Kartu ini mengandung microcircuit yang tertutup di dalam kartu, sehingga kartu ini hanya perlu didekatkan dengan reader tanpa kontak langsung untuk bertukar informasi. Kontak antar kartu dan reader tergantung pada kepekaan reader. Banyak dipakai untuk transaksi yang menekankan pada unsur kecepatan, terutama di industri transportasi.

Kelebihannya adalah:

- Lebih dapat diandalkan,

- Maintenance lebih sedikit daripada contact card,

- Lifespan-nya lebih lama daripada contact card.

Sedangkan kekurangannya antara lain:

- Tidak cocok untuk pertukaran data yang besar,

- Ukurannya lebih besar daripada contact card dan belum ada ukuran standar,

- Jumlah manufaktur pembuat sedikit sehingga jenis kartunya terbatas,

- Harganya relative lebih mahal daripada contact card.

5. Hybrid Card

Smart card yang menggunakan dua teknologi yang ada di contact card dan contactless card. Sehingga terdapat alat contact dan antena dalam satu kartu. Kartunya sendiri ada yang menggunakan satu microprocesor dan ada juga yang menggunakan dua microprocessor. Kartu jenis ini dibuat untuk membuat pengguna bisa memakai kartunya di banyak aplikasi.

Ada pula istilah combi card yang sejenis dengan hybrid card tapi membutuhkan suatu alat yang dinamakan pouch untuk mengubah fungsi contact card menjadi contactless card . Dan alat contact-nya adalah antena yang terdapat dari pouch sedangkan media transmisi yang digunakan adalah gelombang radio. Tingkat keamanan hybrid card lebih baik daripada combi card karena gelombang radio sangat mudah untuk disusupi dan hal ini akan mengurangi tingkat keamanan kartu.

6. Subscriber Identity Module (SIM) Card

Smart card kecil dan dapat diprogram berisi kunci identitas subscriber ke layanan selular. Kunci ini digunakan untuk identitas ke digital mobile service dan jenis layanan yang dipakai. SIM card ini bisa dipasang permanent ke teleponnya atau yang removable. SIM ini berguna untuk kunci keamanan yang dipakai oleh jaringan GSM.

7. Removable User Identity Modul (R-UIM) Card

Smart card yang fungsinya sama dengan SIM card tetapi untuk telepon dengan teknologi CDMA. Kartu ini memungkinkan komunikasi antar kedua jaringan.

8. Universal subscriber Identity Module (USIM) Card

Pengembangan dari SIM card yang akan digunakan di teknologi jaringan 3G. Kartu ini akan dimasukan di peralatan 3G dan digunakan untuk otentifikasi jaringan dan fungsi lainnya.

C. KOMPONEN

Pembahasan komponen akan dibagi berdasarkan komponen-komponen dasar smart card

1.Carrier

Material dasar yang digunakan untuk pembuatan smart card adalah polyvinyl chloride (PVC) atau thermoplastic sejenis. Bahan ini digunakan karena murah dan dapat di-emboss. Bahan lain yang dapat digunakan adalah Acrylonitrile butadiene styrene (ABS) yang lebih tahan suhu tinggi, Polycarbonate yang digunakan untuk kartu mobile-telephone, dan Polyethylene terephthalate (PETP) yang banyak digunakan di Jepang karena fleksibel dan ringan. Kriteria dalam pemilihan bahan adalah reliabilitasnya yang tahan lama/tidak mudah rusak dan tahan panas lebih baik.

2. Chip

Kompenen utama kartu yaitu IC yang dipasang di dalam kartu. Isi chip ini bisa teridiri dari memory , microprocessor atau PGA chip.

a. Micoprosessor

Kebanyakan smart card mempunyai 8-bit microprocessor, dengan desain Motorola 6805 atau Intel 8051 denga clock speed tertinggi 5 MHz.. Tetapi sudah ada microprocessor 16-bit dan mungkin kedepannya makin banyak yang lebih cepat. RISC microcontroller banyak digunakan di smart card untuk aplikasi yang perlu kecepatan proses daripada multifunctions.

b. Memory

Memory memakan tempat terbesar di IC smart card . Memory ini dibagi menjadi 5 area berdasarkan tipe semiconduktor memory yang dipakai: - Read-only memory (ROM), yang berisi program permanen yang harus ada dalam kartu, yang disebut mask.

- Programmable ROM (PROM) digunakan untuk me-load nomor seri kartu dan nilai permanent lain

- Flash memory, sebagai tempoat program tambahan.

- E2PROM, merupakan bagian terbesar memory untuk data storage

- Random Access Memory (RAM), digunakan untuk tempat penyimpanan data sementara ketika kartu sedang dipakai

- Ferro-electric RAM (FRAM), RAM yang bisa menyimpan data nonvolatile.

Komposisi tiap bagian memory tergantung dari penggunaan kartu yang dipakai

c. Coprocessor

Bagian chip yang dibuat untuk melakukan operasi aritmatika dalam fungsi kriptografi sepertri enkripsi DES atau RSA.

d.Memory Management.

Digunakan untuk mengontol memory dan menyediakan proteksi hardware dari akses yang tidak valid. Proteksi ini menggunakan metode hirarki file data.

e. I/O

Microprocessor smart card menggunakan single bidirectional serial input-output interface. Metode ini sesuai dengan standar ISO 7816-3 tentang protokol komunikasi.

3. Contact

Contact card mempunyai kurang lebih delapan titik kontak. Posisi dan desainnya disesuaikan dengan ISO 7816-2. Walaupun begitu masih banyak orang terutama di Perancis, yang menggunakan desain posisi transisi (pojok kiri atas). Contact ini dibuat dari emas atau bahan berkonduksi lainnya. Kontak ini dihubungkan dengan chip dengan kabel yang sangat tipis.

4. Antenna

Contactless card menggunakan sinyal dengan frekuensi radio (RF) sebagai media transmisi I/O. antena sehingga antena dipasang di kartu sebagai coil. Antena juga berfungsi untuk mendapatkan energi dari RF, selain baterai yang ada di kartu. Sinyal yang digunakan mempunyai frekuensi 135 kHz atau 13,56 MHz. Jika menggunakan frekuensi yang rendah, energi yang diperluakan rendah dan bisa mencapai jangkauan 1m, tapi kecepatan transfer data rendah. Sedangkan jika menggunakan frekuensi tinggi, maka akan memakan energi lebih tinggi, tapi kecepatan transfernya tinggi.

5. Mask

Mask adalah program permanaen yang ada di ROM, sering disebut sebagai OS smart card. Perbedaannya dengan OS PC pada umumnya adalah Mask melakukan fungsi aplikasi seperti mengurangi nilai, membandingkan tanda tangan digital dan pola yang ada. Jenis smart card sendiri tergantung dari mask yang ada walaupun menggunakan microprocessor yang sama. Mask diprogram ketika pertama kali chip dibuat, sehingga keamanannya tergantung proses manufakturnya.

D. TEKNOLOGI

Terdapat bermacam-macam jenis teknologi yang digunakan dalam smart card , antara lain:

1. Standard

Beberapa organisasi memperkenalkan standar untuk agar saling kompatibel dan dapat dipakai secara umum, diantaranya:

- ISO 7816 yang mendefinisikan contact card

- EMV (Europay, Mastercard , Visa) hasil kerjasama tiga perusahaan kartu kredit untuk mengembangkan ISO 7816 dengan menambahkan fungsi yang berhubungan dengan bank lebih detail

- ETSI (European Telecommunication Standard Institute) berisi standar pemakaian smart card publik dan sistem telepon selular.

2. Hybrid

Smart card mempunyai banyak teknologi agar dapat digunakan secara umum. Contoh: smart card yang menggunakan teknologi magnetic stripe. Hal yang harus diperhatikan adalah adanya faktor keamanannya dan prioritas penggunaan teknologi yang ada tergantung situasi dan kondisi .

3. PCMCIA Card

Teknologi ini dipicu oleh perkembangan laptop yang menginginkan adanya portable memory dan interface card yang berukuran lebih kecil dan terstandarisasi. Sehingga Personal Computer Memory Card Industry Association (PCMCIA) mengeluarkan tiga standar pembuatan memory card kecil dan hardisk dengan tebal 10,5 mm.

4. Barcoding

Teknologi ini banyak dipakai karena produksinya murah dan banyak reader yang mendukung. Tetapi tingkat keamanannya kurang baik. Barcode ini menggunakan infra red dan hanya bersifat read-only.

5. Radio Frequency Identification (RFID)

RFID digunakan untuk kontrol akses, lalulintas, dan aplikasi industri lainnya. Tag di alatnya, yang mempunyai berbagai macam bentuk, mempunyai antena. Jika dekat dengan reader, antena ini akan membangkitkan tenaga untuk menyalakan circuit di tag dan mentransmisikan ID number ke tag. Sebagian besar RFID juga bersifat read-only.

E. APLIKASI SMART CARD

  1. BIDANG KEUANGAN

Aplikasi smart card termasuk dalam Credit atau ATM card, fuel card, SIM card untuk HandPhone, public transport dan public phone payment Card. Smart card juga dapat berfungsi sebagai e-wallet yang dapat di-isi-kan sejumlah uang yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran di tempat parkir ataupun vending mechine.

  1. IDENTIFIKASI

SmartCard juga dapat digunakan sebagai alat identifikasi perorangan. Karena Smard Card memiliki kapasitas penyimpanan data yang dapat dibilang luas, maka kartu tersebut dapat digunakan untuk menyimpan data-data seseorang. Data-data yang dapat disimpan di dalam smart card antara lain : Nomor Identitas diri (ID card), alamat tempat tinggal, tanggal lahir, nomor autentifikasi, dll.

Smart Card dalam bidang identifikasi dapat digunakan sebagai :

· ID Card

Dengan kemampuan smart card menyimpan berbagai informasi tentang data seorang pribadi maka smart card dapat digunakan sebagai ID card atau sebagai kartu tanda penduduk.

· Access Card

Pada perusahaan, aplikasi smart card dapat digunakan sebagai access card untuk masuk ke dalam suatu ruangan yang tidak sembarangan orang dapat masuk, contoh : ruang DataBase.

· Medical Card

Smart card dapat digunakan oleh Rumah Sakit sebagai record pasien. Data-data yang dapat disimpan dalam medical card antara lain : golongan darah, alergi yang diderita pasien, record pengobatan pasien, dll.

F. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN

1.Keuntungan

Keuntungan dari kartu Smart Card ini berupa proteksi terhadap data yang telah disimpan dalam kartu. Keamanan yang terdapat dalam sistem Smart Card ini tidak hanya terdapat dalam chip saja, namun keamanan terdapat juga dalam aplikasi serta pada saat pembuatan Smart Card itu sendiri. Chip yang terdapat dalam Smart Card menjamin keamanan data yang terdapat di dalamnya, yaitu dengan menggunakan enkripsi sehingga tidak dapat dibaca dengan mudah oleh orang lain. Aplikasi yang dibuat untuk Smart Card tersebut juga menggunakan rancangan kemanan, yaitu aplikasi tersebut dibuat olehg pihak yang berwenang saja. Bahkan pembuatan kartu tersebut juga menyertakan keamanan, yaitu dengan merahasiakan pembuatan kartu tersebut.

Keuntungan yang lain ialah berupa kapasitas penyimpanan yang lebih besar dari kartu magnetik. Kartu magnetik hanya dapat menyimpan140 byte yang digunakan untuk menyimpan kode PIN dan data yang digunakan untuk melakukan login aplikasi. Sedangkan Smart Card mempunyai ukuran penyimpanan data yang bermacam-macam, yaitu 1Kbyte, 2 Kbyte, 22 Kbyte, dan 31Kbyte. Pada Smart Card tidak hanya berisi kode PIN dan data login, tapi juga menyimpan sistem operasi yang dapat mengontrol kegiatan yang terjadi pada Smart Card.

Kartu Smart Card ini sulit intuk ditiru daripada pita magnetik biasa, karena Smart Card menggunakan chip pada kartunya dan juga kartu ini memiliki nomor seri yang unik. Jika pengaman dari kartu ini dilakukan dengan menghitung hash dari nomor seri kartu, maka peniruan kartu ini tidak mungkin dilakukan.

Keuntungan lainnya ialah, Smart Card dapat digunakan kembali. Misalnya jumlah nominal yang terdapat dalam kartu telah terpakai, maka kartu tersebut dapat diisi ulang dengan mengisi nilai tertentu pada kartu tersebut. Berbeda dengan kartu magnetik yang hanya dapat digunakan satu kali saja.

Fungsi dari Smart Card tidak hanya terbatas pada fungsi awal yang telah diaplikasikan pada Smart Card tersebut, tapi juga fungsi tersebut dapat ditambahkan pada Smart Card.Misalnya SIM card pada layanan GSM, selain sebagai kartu telepon selular, kartu ini dapat juga digunakan sebagai kartu ATM pribadi atau juga sebagai koneksi ke internet.


2.Kerugian

Walaupun Smart Card termasuk alat teknologi yang canggih, tetap saja mempunyai kekurangan. Beberapa kekurangannya antara lain ialah mudah rusaknya chip pada Smart Card, risiko kehilangan, masalah privasi pemilik, dan besarnya biaya.

Chip yang terdapat pada Smart Card dapat mudah rusak jika terkena tekanan maupun magnet. Kemungkinan tersebut bertambah besar karena pada umumnya kartu tersebut diletakkan di dompet yang diletakkan pada celana, sehingga apabila terduduk, dapat menambah tekanan pada chip.

Semakin canggihnya teknologi Smart Card,maka akan semakin banyak data yang dapat tersimpan dalam suatu transaksi. Maka, tercatatnya transaksi tersebut dapat dilacak, sehingga privasi dari pemilik kartu dapa dipantau dari database oleh orang yang dapat memantau database tersebut.

Smart Card merupakan teknologi yang mutakhir, sehingga untuk menerapkan aplikasi Smart Card ini pada suatu perusahaan, maka diperlukan biaya yang cukup besar dalam pembelian perangkat keras maupun pembelian lisensi dari pemakaian fitur-fitur yang terdapat Smart Card.


Pengaplikasian Smart Card

A. RIMO SMART CARD

Rimo smart card ialah sebuah kartu e-Cash yang dikeluarkan oleh PT.RIMO CATUR LESTARI, sebagai kartu belanja pertama berteknolgi chip di Indonesia. Kartu ini diterbitkan sebagai alat untuk menjaring konsumen atau pembeli secara berlangganan dengan mengumpulkan poin belanja produk, sehingga dengan bertambahnya pembelian, maka konsumen atau pelanggan akan mendapat semakin banyak poin. Bila poin belanja produk tersebut dalam satu tahun terkumpul 60 poin, maka pemegang kartu Rimo Smart Card mendapatkan e-Cash sebesar Rp.75.000.

Untuk mendapatkan Rimo smart card ini sangat mudah cukup membayar Rp.25000 dan mengisi formulir pendaftarannya. Pemegang kartu wajib menyerahkan kartu Rimo sebelum bertransaksi untuk mendapatkan poin. Nominal belanja yang dibayar dengan menggunakan voucher belanja atau e-Cash tidak mendapatkan poin. Pemilik kartu dapat menukarkan poin dengan e-Cash di konter Customer Service dengan menyerahkan kartu Rimo dan kartu identitas yang berlaku sesuai data komputer. Poin dan e-Cash yang diperoleh tidak dapat diuangkan, tidak dapat dialihkan kepada orang lain, dan tidak dapat digabungkan dari satu periode dengan periode lainnya.

e-Cash yang di dapat dapat dipakai untuk membayar semua produk termasuk produk kosmetik,parfum dan produk diskon. Jumlah poin yang tidak mencapi 60 pada akhir periode dinyatakan tidak berlaku lagi. Penukaran poin dengan e-Cash dan pembayaran dengan e-Cash hanya boleh dilakukan maksimum satu bulan setelah berakhirnya satu periode. Bila melewati batas waktu tersebut, maka poin dan e-Cash tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi.

Kartu ini dapat digunakan dengan cara meletakkan Kartu Rimo pada Reader saat bertransaksi. Kartu ini tidak memerlukan nomor PIN maupun tanda tangan untuk otorisasi penggunaannya.

Berikut program kartu Rimo:

1. Belanja Rp.25000,- (berlaku pula untuk kelipatannya) mendapat 1 poin.

2. Tingkat pengembalian mulai dari 5% hingga 15%.

3. Minimal 60 poin dapat ditukar dengan 75000 e-Cash. Semakin banyak poin semakin tinggi presentase e-Cash yang diperoleh.

4. e-cash dipakai untuk membayar hingga 100% dari nominal belanja netto (tanpa batasan nominal).

5. Periode pengumpulan poin setiap 1 Januari hingga 31 Desember, kecuali yang bergabung pada kuartal keempat, secara otomatis diperhitungkan hingga Desember tahun berikutnya.

6. Berlaku di semua took Rimo.

Tabel Penukaran Poin dengan e-Cash

Jumlah Belanja

Jumlah Poin

Jumlah e-Cash

Nilai Pengembalian

Rp.1.500.000

60

75.000

5%

Rp.2.500.000

100

150.000

6%

Rp.6.250.000

250

500.000

8%

Rp.12.500.000

500

1.250.000

10%

Rp.23.750.000

950

3.500.000

15%

Karakteristik kartu Rimo:

- Kartu Rimo kartu belanja pertama berteknologi chip di Indonesia.

- Kartu Rimo tidak mengenakan iuran tahunan.

- Kartu Rimo bukan kartu kredit, kartu debit atau kartu garansi.

Kartu ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu :

- e-Cash up to 15%

Semakin banyak belanja, semakin besar pengembalian uang belanja

- Special Price &Discount

Penawaran beragam produk dengan harga khusus dan variasi diskon yang menarik

- Instant Redemption

Setiap kali berbelanja langsung dapat poin dan e-Cashnya dapat digunakan seketika

- Birthday Rewards

Selalu ada yang special buat pemegang kartu yang berulang tahun.

Beberapa kekurangan Kartu Rimo yaitu :

- Tidak memerlukan otorisasi untuk penggunaan kartu ini menyebabkan kartu ini memiliki tingkat keamanan yang rendah

- Tidak dapat diisi saldo untuk melakukan transaksi pembayaran.


KESIMPULAN

Teknologi Smart Card yang telah diterapkan pada kartu Rimo dapat memberikan keuntungan-keuntungan dalam hal berbelanja kepada konsumen. Sehingga teknologi ini terbukti dapat bekerja di lingkungan umum dan diterapkan pada teknologi sehari-hari. Namun dengan adanya kemudahan ini juga diperlukan pengorbanan yaitu dalam hal keamanan.

Setiap teknologi memiliki kelebihan dan kekurangan, namun dalam pemakaian Smart Card pada Kartu Rimo memiliki lebih banyak kelebihannya daripada kekurangan. Sehingga pemakaian aplikasi Smart Card ini sangat bagus untuk diterapkan ke masyarakat.


2 komentar:

  1. kenapa daftar pustakanya nggak divantumin? bisa minta tolong dicantumin nggak soalnya mau jadikan referensi

    BalasHapus
  2. Untuk pengisian data di smartcardnya itu lewat apa?

    BalasHapus